Ilmu
pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari
dua kata ilmu dan pengetahuan yang masing-masing mempunyai identitas
sendiri-sendiri.
1. ILMU PENGETAHUAN
Dikalangan
ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari
pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan
(objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris,
umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat
tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori
(epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengtahuan
merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi; oleh Bacon dan
David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin; menurut
Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan
pengalaman; dan teori Pyroo mengatakan, bahwa tidak ada kepastian dalam
pengetahuan.
2. TEKNOLOGI
Dalam
konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akedemis
dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan
teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian
berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai
sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk
merealisasi tujuan produksi. Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam
masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap
bidagkehidupan manusi menjadi lingkup teknis.
Teknik
menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh
hasil yang sudah distandardisasindan diperhitungkan sebelumnya.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapetedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Rasionalitas
b. Artifisialitas
c. Otomatisme
d. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan
e. Monisme
f. Universalisme
g. Otonomi
3. ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu
pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal
ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui
kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
sering kurangmemperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi
manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya
itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan
motif ekonomi yang kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut
segi-segi kemanusian yang terkadangharus dibayar lebih mahal.
4. KEMISKINAN
Kemiskinan
lazimnya dituliskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan
apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang palin
pokok seperti pangan, pakaian, tmpat berteduh,dll.(Emil Salim,1982).
Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa akan
kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan
masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang menentukan batas
minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa
dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar