Setiap manusia mempunyai harapan atau yang disebut dengan cita-cita, ketika kita masih kanak-kanak kita selalu mempunyai cita-cita yang masih berubah-ubah, ada yang pingin jadi dokter, polisi, pilot dll. Begitu pula dengan aku yang mempunyai cita-cita menjadi seorang tenaga medis.
Namun seiring berjalannya waktu apa yang kita cita-citakan terkadang tidak sesuai, ternyata Sang Maha Pencipta punya rencana yang lain, yang pastinya sudah yang terbaik buat kita karena itu adalah pilihan dari Sang Pencipta.
Aku merasa gelisah ketika apa yang aku cita-cita kan ternyata tidak sesuai, namum aku terus berusaha dan berdo'a kepada Nya agar aku dapat meraih cita-citaku. Aku selalu berharap agar impianku terwujud, dan ternyata apa yang aku cita-citakan tidak terwujud. Tuhan punya rencana lain untukku namun aku terus bersyukur atas apa yang Tuhan berikan padaku saat ini. Karena aku yakin apa yang saat ini aku jalankan adalah sudah tepat dan terbaik untukku karena Tuhan tidak mungkin salah. Terimakasih atas apa yang kau berikan padaku, nikmat Mu tak akan pernah habis.
Kita harus bertanggung jawab atas apa yang Tuhan berikan kepada kita dengan melakukan hal-hal yang baik, dan dengan begitu Tuhan akan selalu membimbing kita di jalan Nya.
Senin, 25 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
Pengertian Proposisi, Term, Penalaran dan Premis
PROPOSISI
Proposisi
adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta
mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya. Maksud
dari kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak
boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Proposisi
dibagi menjadi 4 jenis :
1. Bentuk: Tunggal dan jamak.
Contoh:
- Dewi Persik bernyanyi dan menari.
- Kakak memancing dan memakan ikan.
2. Sifat: kategorial dan kondisional.
2. Sifat: kategorial dan kondisional.
Proposisi kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan
predikatnya tidak mempunyai syarat apapun.
Contoh:
- Semua bayi menangis di malam hari.
- Setiap rumah memiliki atap
Proposisi kondisional dibagi menjadi 2 yaitu:
Proposisi hipotesis adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat membutuhkan syarat tertentu.
Contoh:
- Jika lampu menyala, ruangan terlihat terang.
- Jika air dimasukkan ke kulkas maka akan terasa dingin.
Proposisi disjungtif adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat tidak membutuhkan syarat tertentu.
Contoh:
- Meja itu berwarna coklat atau hitam.
- Kakak membaca buku pelajaran atau komik.
3. Kualitas: Afirmatif/positif dan negative.
Proposisi afirmatif adalah proposisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan subjeknya.
Contoh:
- Semua helm dipakai di kepala.
- Semua ayam betina berkotek.
Proposisi negative adalah proposisi dimanan predikatnya menolak atau tidak mendukung subjeknya.
Contoh:
- Tidak ada satupun pria yang memakai rok.
- Tidak ada satupun mahluk hidup yang hidup kekal di dunia ini.
4. Kuantitas: Universal dan spesifik/khusus.
Proposisi universal adalah proposisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari semua.
Contoh:
- Tidak ada satupun kipas angin yang tidak mengeluarkan angin.
- Tidak ada satupun hewan herbivora yang memakan daging.
TERM
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan
kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian. Bagian dari
proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat
berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam
sebuah silogisme. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah
term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya:
tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan
ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya
sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
Term adalah kata atau sejumlah kata yang
dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis.
Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan
hidup (term majemuk).
Jenis-Jenis Term :
Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang
dikandungnya):
- Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager.
- Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait, pasar.
- Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.
Dalam kaitan dengan jumlah kata:
- Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.
- Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
Term ditinjau dari luasnya:
- Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
- Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
- Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
Berdasarkan sifatnya
- Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
- Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan
silogisme
- Term subyek
- Term predikat
- Term menengah / terminus medius
PENALARAN
Pengertian
penalaran Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk
menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. Data
atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah
letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan
tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data yang dapat
dipergunakan dalam penalaran untuk menapai satu simpulan ini harus berbentuk
kalimat pernyataan . kaliamat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data
itu disebut reposisi.
- Contoh PenalaranLogam 1 dipanasi dan memuaiLogam 2 dipanasi dan memuaiLogam 3 dipanasi dan memuaiLogam 4 dipanasi dan memuaidan seterusnyaJadi : semua logam yang dipanasi memuaiMacam-macam Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu :1. Penalaran InduktifPenalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.Contoh :-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkankesimpulan: Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan2. Penalaran DeduktifPenalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.Contoh :-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasikesimpulan : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
PREMIS
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar
penarikan kesimpulan.
Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis
mayor dan premis minor.
Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor.
Term
menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat
pada kesimpulan.
Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang
menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh:
1. Semua cendekiawan adalah manusia pemikir.
2. Semua ahli filsafat adalah cendekiawan.
3. Semua ahli filsafat adalah manusia
pemikir.
http://hertadipramayudha.blogspot.com/2012/06/proposisi-premis-term-penalaran.html
Kamis, 21 Juni 2012
Manusia dan Harapan
PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu
membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil.
Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah
tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat
adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama
dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia
memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia
lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik
kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia
mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Doa mempunyai tujuan, diantara lain:
1. Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT.
2. Agar selamat dunia akhirat.
3. Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
4. Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk.
5. Dan lain-lain.
PENGERTIAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
atau keyakinan akan kebenaran.
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil
penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang
itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap
diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung
kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan
kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya
kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan
kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya,
atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang
dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik
rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara.
Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya
negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak
pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia
perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena
itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau
demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara dan pemerintah.
5. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan.
Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia
ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada
Tuhan.
Usaha itu antara lain:
1. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber : http://triicecsfabregas.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-harapan.html
http://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/
Manusia dan Kegelisahan
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah
yang beraru tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam
kecemasa.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Sigmeund freud ahli psikoanalisa
berpendapat bawa ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu
kecemasan kenyataan (objektid) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
- Kecemasaan Objektif
Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakaakaknnya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maja ua berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti ayng ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only. - Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelusan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjaid. - Kecemasaan Moril
Kecemasan moril sidebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurnag percaya diri.
Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang canntik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan segingga kawan kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menimbulakan kecemasan moril
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
- Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
- Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
- Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
- Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
USAHA - USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan
untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita
sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap
tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah
dengan berserah diri kepada Tuhan.
KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing
berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil.
Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan
dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang
berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan
diridalam masyarakat.
KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau
lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak
berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian
bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang
dan kasus penyebabnya.
Penyebab Kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
- Faktor Psikologis
- Existential Loneliness
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan
adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya
seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya
untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
- Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat
Hilangnya seseorang yang sangat dekat
dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali
dianggap sebagai penyebab kesepian.
- Kurangnya dukungan dari orang lain
Kesepian dialami oleh mereka yang
merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian
manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak
lingkungannya.
- Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
Bila seseorang merasa harga dirinya
terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta
menghindar untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
- Kurangnya rasa percaya diri
Meskipun individu dapar melakukan
hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan
disekitarnya kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa
kesepian, ia hanya dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.
- Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
Orang-orang yang menjengkelkan,
seperti pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan
bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya, sehingga mereka merasa
kesepian.
- Ketakutan untuk menanggung resiko sosial
Individu ini takut terlalu dekat
dengan orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan
melihat kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh
resiko.
- Faktor Sosiologis
- Takut dikenal orang lain
Individu merasa takut dikenal oleh
orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk
berhubungan dekat dengan orang lain.
- Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial
Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.
- Kehidupan di rumah
Rutinitas di rumah seperti adanya jam
makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan
seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.
- Perubahan pola-pola dalam keluarga
Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.
- Pindah tempat
Seringnya pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan
yang akrab dengan orang lain.
- Terlalu besarnya suatu organisasi
Terlalu banyak orang di sekeliling
individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat
individu sulit untuk mengenal satu sama lain.
- Desain arsitektur bangunan
Bentuk bangunan yang canggih juga
berpengaruh terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat
bangunan-bangunan dapat menyebabkan masyarakat menjadi individualistis
di mana interaksi sosial menjadi terbatas.
Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu :
- Interpersonal Problems
Hal ini disebabkan karena subjek
kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang
lain (berpisah atau bercerai).
- Social Shock
Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
- Culture Shock
Setiap kebutuhan memiliki ciri-ciri
khas masing-masing. Ketika individu pindah ke tempat baru maka perbedaan
budaya antara tempat asal dan tempat individu sekarang dapat
menimbulkan masalah-masalah lain, tidak terkecuali kesepian.
- Cosmic Problems
Hal ini berkaitan dengan eksistensial manusia atas apa yang sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang dijalaninya.
- Psychological Problems
Masalah-masalah psikologis merupakan
sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu
yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut
dalam kesedihan.
KETIDAKPASYIAN
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Contohnya,
jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami
ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil
memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Penyebab Ketidakpastian
penyebab
ketidak pastian adalah tidak ada yang sama di dunia ini, dan juga
kemampuan manusia yang terbatas untuk memastikan sesuatu hal yang ada,
serta kekuasaan tiada batas yang dimiliki Allah SWT, dimana setiap
manusia tidak akan mengetahui kehendak-Nya.
USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
Usaha
yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakpastian yakni bersiap-siap
terlebih dahulu, merencanakan segala sesuatunya dengan matang, dan juga
berdo’a agar apa yang diinginkan tercapai.
Opini
Dari berbagai permasalahan hidup yang
berlangsung dalam setiap kehidupan kita dapat menimbulkan suatu
kegelisahan dan ketidakpastian dalam diri kita, akan tetapi hal ini
dapat diatasi dengan cara merubah pola berpikir kita menjadi lebih
bijaksana dan tidak berpikiran sempit, selalu mengandalkan Tuhan untuk
mengatasi setiap masalah dalam hidup kita. Apabila hal tersebut telah
berhasil kita lakukan maka permasalahan hidup yang kita hadapi tidak
akan menjadi beban yang terlalu berat hingga mengganggu pikiran kita.
Jadi menurut saya kegelisahan, kesepian, dan ketidakpastian yang datang
dalam kehidupan kita tidak akan menimbulkan dampak negatif apabila kita
selalu menanggapinya dengan pikiran yang positif dan tidak berpikiran
sempit maupun pesimis.
Manusia dan Tanggung Jawab
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Setiap manusia dalam menjalani kehidupan ini memiliki Tanggung Jawab,
dimana Tanggung Jawab tersebut disesuaikan dengan apa yang kita Lakukan.
Arti dari Tanggung Jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya, jadi Berkewajiban Menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.
Apabila dikaji Tanggung Jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, Pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain. dengan keseimbangan , keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia berjuanguntuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan Tuhan. Berikut ini merupakan Macam'' Tanggung Jawab yaitu :
- Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri : yakni menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Contoh : Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadiaan itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan Tanggung Jawab sendiri akan kelengahannya.
- Tanggung Jawab terhadap Keluarga : Keluarga Merupakan masyarakat kecil. setiap anggota Keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Contoh : Seorang ayah Bertanggung Jawab terhadap keluarganya dengan Mencari Nafkah agar anak dan Istrinya dapat Hidup Bahagia, sehat, tentram, dan Hidupnya dapat Terpenuhi .
- Tanggung Jawab terhadap Masyarakat : Pada hakekatnya Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan Manusia lain. dengan demikian manusia merupakan anggota Masyarakat yang tentunya mempunyai rasa Tanggung Jawab agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Masyarakat tersebut. Contoh : Seorang RT harus bertanggung Jawab menyelesaikan masalah apabila anggotanya / warganya mengalami Perselisihan dengan warga lain.
- Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara : Bahwa setiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara. Contoh : Dalam Novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.
- Tanggung Jawab terhadap Tuhan : Tuhan Menciptakan manusia di Bumi ini bukanlah tanpa Tanggung Jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar bertanggung Jawab langsung terhadap Tuhan. sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab Suci melalui berbagai macam Jenis Agama. Menerima hukuman diakhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di Dunia ini. Contoh : seorang Birawati dengan Ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan Hukum-Hukum yang ada pada Agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdi diri kepada Tuhan demi rasa Tanggung Jawabnya. Dalam rangka memenuhi Tanggung Jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat Manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran , pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Macam-macam pengabdian : Pengabdian kepada Orang tua, Bangsa atau Negara dan pengabdian kepada Tuhan yang maha kuasa.
Contoh : seperti
pengabdian kepada Tuhan, kita sebagai umatnya menjalankan perintah
agama seperti shalat 5 waktu yang sudah menjadi kewajiban kita.
Pengorbanan
yaitu suatu sifat yang bisa disebut kebaktian dimana didalamnya kita
menjalankan dengan rasa ikhlas dan tidak memiliki pamrih, pengorbanan
itu sendiri semata-mata diberikan atas keinginan yang berasal dari hati
nurani. Macam-macam pengorbanan berupa pengorbanan jiwa , raga, perasaan, pemikiran bahkan harta benda yang kita miliki.
Sumber : http://desispectryani.blogspot.com/2012/05/manusia-dan-tanggung-jawab.html
Manusia dan Pandangan Hidup
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Pandangan hidup juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk, atau arahan.
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan
hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat
hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau
kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan
hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan
oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga
sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan
hidup tersebut, sebagai berikut:
a. Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita,
kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai
oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang
menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita.
Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai
cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan
daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini
yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling
berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai
dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya
kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat
imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai
cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat
negative.
Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang,
bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang
diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
d. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan
hidupnya.
e. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang
teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan
hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia
tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan
gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Sebagai tambahan, apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh
sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan
hidup tersebut akan menjadi ideologi. Dan jika itu berkembang lagi,
hingga lingkup kerakyatan atau negara maka disebut ideologi negara.
CITA - CITA
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada
dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari
pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia
melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah
terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
KEBAJIKAN ATAU KEBAIKAN
Kebajikanatau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral,
perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk
bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan
raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada
kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya,
perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan
manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk
dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi
manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia
hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling
menghargai anggota masyarakat
c. Manusia sebagai makhluk Tuhan
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya.
Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang
memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi
faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap
tertentu, yaitu:
a.Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
b.Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di
situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan
hidup.
c.Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu
manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di
pikiran manusia.
USAHA ATAU PERJUANGAN
Usahaatau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan
tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada
artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang
dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.
KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih
tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau
akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau
cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah
memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan
hidup yang baik.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1. Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
2. Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat.
3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
6. Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1. Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
2. Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat.
3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
6. Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)